Senin, 22 Juni 2015

MANUSIA DAN HARAPAN

Posted by TUGAS On 09.58 0 komentar

Ade Prayogy Wicaksono
10314190 / 1TA04
Tugas Ilmu Budaya Dasar
BERHARAP TAPI JANGAN LUPA BERUSAHA
secara kharfiah Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada ALLAH SWT. Tentu setiap manusia memiliki harapan di dalam menjalani kehidupan, karena saya seorang mahasiswa, maka saya akan mengambil contoh ; saya berharap mendapat nilai yang bagus di dalam semua mata kuliah yang saya ambil, itu harapan saya dalam jangka waktu pendek. Tapi jika dirunut lebih dalam, pastinya saya berharap menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan Negara, kelak (harapan jangka panjang). Dan harapan saya adalah membahagiakan orang tua dan keluarga saya serta membuat mereka bangga.
Tapi Harapan menurut saya adalah apa yang kita inginkan di masa depan. Tapi biasanya harapan dengan realita yang terjadi sangatlah berbeda. Disinilah manusia harus bersabar dengan takdir tuhan yang ada. Harpan dan cita2 hampir sama karena keduanya untuk masa depan.Kepercayaan terhadap sesuatu mungkin dapat mewujudkan harapan kita. Contoh kita yakin dapat nilai A, sudah berusaha keras, tahunya dapat B, berarti harus lebih keras lagi usahanya. Jangan lupa untuk berdoa kepada tuhan, agar lebih yakin terhadap harapan kita.Tetapi jangan putus asa jika realita tidak sama dengan harapan kita. Karena gak semua berjalan seperti yang kita mau. Belajarlah untuk ikhlas menerima takdir yang Tuhan berikan.
Manusia dan Harapan
Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:
a. harapan apa yang baik
b. bagaimana mencapai harapan itu
c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.

0 komentar:

Posting Komentar