Jumat, 17 Oktober 2014

ARTI DARI INDIVIDU KELUARGA MASYARAKAT DAN PERANANNYA SERTA PENGERTIAN URBANISASI DAN CONTOHNYA

Posted by TUGAS On 22.32 0 komentar


ARTI DARI INDIVIDU KELUARGA MASYARAKAT DAN PERANANNYA SERTA PENGERTIAN URBANISASI DAN CONTOHNYA
Arti Indivudu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yangmajemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuanyang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Makadapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik  jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.Berkaitannya antar individu dengan individu lainnya, maka menjadi lebih bermaknamanusia apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampao pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses inimaka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yangakhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat.Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertamamenyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadapkolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikianmanusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapimerupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individusanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalamdirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan.Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadilatar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti diindonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantungterhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapatmenjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri. Oleh karena itu, individu merupakan pribadi yang khas menurut corak kepribadiannya atau pola tingkah lakunya. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi Raga, Rasa, Rasio, dan Rukun sebagai berikut :
         i.            Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
       ii.            Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
      iii.            Rasio, atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
     iv.            Rukun atau Pergaulan Hidup, bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

 Arti Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompokkerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlahindividu,memiliki hubungan antar individu, terdapatikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu tersebut.
 Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yangterkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.  Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabungkarena hubungandarah,hubungan perkawinan atau pengangkatan, dhidupnya dalam satu rumah tangga,berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatukebudayaan.
Tipe keluarga
 Ada beberapa tipe keluarga yaknikeluarga intiyangterdiri dari suami,istri, dan anak atau anak-anak,keluargakonjugalyang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksidengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga [keluarga]] luas yang ditarikatas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan denganpribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilakudari keluarga ,kelompokdanmasyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : Ayahsebagaisuamidariistridananak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberirasa aman, sebagaikepalakeluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota darikelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat darilingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalamkeluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baikfisik, mental,sosial,dan spiritual.
Tugas keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1.       Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2.       Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3.       Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
4.       Sosialisasiantar anggota keluarga
5.       Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.       Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7.       Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8.       Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
Fungsi Keluarga
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1.       Fungsi Pendidikandilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untukmempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2.       Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggotamasyarakat yang baik.
3.       Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluargamerasa terlindung dan merasa aman.
4.       Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anakdan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehinggasaling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Arti Masyrakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat. A. Arti Definisi / Pengertian Masyarakat Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
 2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
 3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut. B. Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat Menurut Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
 1. Berangotakan minimal dua orang.
2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
 3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling  berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
 4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat. C. Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia  bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
 2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
 4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia

Pandangan saya urbanisasi di Indonesia adalah  Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Kecenderungan yang terjadi dalam perkembangan kota – kota di Negara – Negara dunia ketiga, termasuk Indonesia, adalah adanya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat, yang seringkali tidak lagi dapat diantisipasi oleh daya dukung kota secara layak, terutama dalam hal penyediaan fasilitas – fasilitas kehidupan bagi warganya. Pesatnya pertumbuhan penduduk kota tersebut di samping terjadi karena pertumbuhan yang bersifat alami, terutama juga disebabkan oleh arus urbanisasi. Meningkatnya arus urbanisasi tersebut nampaknya seiring banyaknya pusat – pusat perekonomian yang dibangun di daerah perkotaan, terutama dalam bidang industrialisasi. Peningkatan pertumbuhan penduduk perkotaan akan menimbulkan berbagai permasalahan serta membawa konsekuensi dalam segala aspek kehidupan di perkotaan. Banyak kota besar yang dalam kenyataannya tidak mampu lagi menyediakan pelayanan sanitasi, kesehatan, perumahan, transportasi, dan lapangan kerja lebih dari yang minimal kepada sebagian penduduknya.
Contoh Urbanisasi yang berhasil adalah :
Menurut para ahli ekonomi, urbanisasi merupakan suatu syarat utama bagi perkembangan ekonomi. Hal ini biasanya karena yang melakukan migrasi adalah orang-orang muda yang mempunyai kemauan yang keras demi kemajuan hidupnya, pada akhirnya timbul suatu proses industrialisasi yang akan memberikan kesempatan kerja yang banyak bagi para pendatang baru. Urbanisasi seperti ini biasanya terjadi di negara-negara industrialis, misalnya diInggris. Dampaknya, tenaga kerja pada pabrik-pabrik di sana menjadi terpusat, sehingga Inggris menjadi negara yang maju. Hal yang menyebabkan urbanisasi di negra maju berhasil adalah konseo yang dimilikinya, yaitu industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi, dengan penduduknya yang meningkat lebih lambat dibandingkan negara berkembang dan perumbuhan kota yang relatif imbang.
Contoh Urbanisasi yang gagal adalah :
Salah satu contoh urbanisasi yang gagal adalah urbanisasi di Indonesia (negara berkembang). Konsep urbanisasi di negara berkembang adalah urbanisasi sebagai titik tolak terjadinya industri dengan penduduk kota yang meningkat dengan cepat sehingga urbanisasi tidak terbagi rata. Urbanisasi dikatakan gagal karena pada hakekatnya urbanisasi bertujuan untuk menyerap pengetahuan dan kemajuan yang ada di kota dan ketika mereka kembali ke desanya, mereka bisa memajukan perekonomian desanya. Tetapi yang terjadi tidak seperti itu, mereka yang bisa dikatakan sukses di kota tidak berniat untuk kembali ke desa dan membangunnya, mereka malah menetap di kota.


Sumber


0 komentar:

Posting Komentar