Kamis, 08 Januari 2015

PELAPISAN SOSIAL

Posted by TUGAS On 07.39 0 komentar



PELAPISAN SOSIAL


Pelapisan sosial merupakan gejala alami yang dapat Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaannya merupakan konsikuensi logis dari beberapa faktor yang selalau ada dalam kehidupan manusia, yaitu berkaitan dengan keturunan, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, dan sebagainya. Dari faktor keturunan Anda mengetahui adanya golongan yang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi. Dari faktor pekerjaan Anda mengetahui adanya kelompok petani, pedagang, pemusik, pengamen, pemulung, dan sebagainya. Dari faktor kekayaan Anda mengetahui adanya golongan miskin, menengah, dan kaya.

Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.

 Penyebab terjadinya pelapisan sosial yang sangat kentara di Indonesia adalah karena setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, dapat berupa kekayaan, kepandaian, kekuasaan/kewenangan dan kehormatan. Dengan memiliki hal hal tersebut mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang tinggi dan dapat dibilang mempermudah segalanya. Namun  bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali hal hal tersebut, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.

Beberapa yang menyebabkan terjadinya pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
1.      Ukuran kekayaan. Seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat dilihat melalui ukuran rumah, mobil pribadi, cara berpakaian, dsb.
2.      Ukuran kekuasaan. Seseorang yang memiliki wewenang terbesar menempati lapisan paling atas. Misalnya saja presiden, menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, hingga ketua RT.
3.      Ukuran kehormatan. Orang yang paling disegani dan dihormati biasanya mendapatkan tempat paling tinggi. Ukuran ini banyak dijumpai pada pada masyarakat tradisional. Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
4.      Ukuran ilmu pengetahuan. Seseorang yang memiliki derajat pendidikan yang tinggi menempati posisi teratas dalam masyarakat. Misalnya, seorang sarjana lebih tinggi tingkatannya daripada seorang lulusan SMA. Akan tetapi, ukuran tersebut kadang menyebabkan terjadinya efek negatif karena ternyata bukan mutu ilmu pengetahuannya yang menjadi ukuran, melainkan ukuran gelar kesarjanaannya. Ukuran-ukuran diatas tidaklah bersifat limitatif.
Contoh pelapisan sosial di sekitar kita.
Salah satu contoh pelapisan sosial di sekitar kita yang begitu mencuri perhatian kita adalah sel tahanan / penjara bagi warga indonesia. Sel tahanan / penjara di indonesia ada yang di beda bedakan seperti sel tahanan / penjara untuk warga biasa dengan sel tahanan / penjara untuk orang yang memiliki kedudukan dan lapisan yang tinggi. Mereka yang memiliki kedudukan dan lapisan yang tinggi mendapatkan sel tahanan / penjara yang sangat mewah di bandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki kedudukan / memiliki lapisan sosial yang rendah. Seperti sel tahanan / penjara yang di tinggal oleh salah satu koruptor artalyta suryani yang terjerat kasus suap, dia mendapatkan sel tahanan/ penjara yang sangat mewah.

0 komentar:

Posting Komentar