NAMA : Ade Prayogy Wicaksono
KELAS : 1TA04
NPM :10314190
3 Unsur cinta kasih menurut Sarwono.
Pengertian
cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono dalam majalah Sarinah dengan artikel yang berjudul Segitiga Cinta. Dikatakannya cinta ideal
memiliki tiga unsur, yaitu :
A. Keterikatan
B. Keintiman
C. Kemesraan
Keterikatan adalah adanya perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang
lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati, atau ada uang
sedikit beli oleh-oleh hanya untuk dia.
Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan
bahwaantara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga
panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan
sekedar memanggil nama atau sebutan, seperti sayang. Makan-minum dari satu
piring cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa
rasa berutang, tidak saling menyimpan rahassia, dan lain-lainnya.
Kemesraan
adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh
atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,
saling mencium, merangkul, dan sebagainya.
Kesimpulan
yang dapat saya ambil adalah setiap unsur pasti kita semua memlikinya didalam
jiwa diri masing-masing, tergantung kita akan menerapkan unsur yang mana yang
akan kita pakai di dalam diri kita. Ada yang menerapkan unsur keteraitannya
sangat kuat, tetapi keintimannya kurang, cint seperti itu mengandung kesetiaan
yang amat kuat dan tingkat kecemburuannya sangat besar, serta dirasakan oleh
pasangannya dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan
dari kemesraan atau keintiman. Dan ada juga yang menerapkan unsur-unsur yang
lain dalam jiwanya masing-masing. Setiap unsur sama baiknya dan sama
kebutuhannya, tergantung kita sendiri yang menjalankannya didalam kisah cinta
kita.Kemudian kita harus bisa menyeimbangi ketiga unsur itu serta mana yang
harus kita lakukan terlebih dahulu.
Sumber: Widyosiswoyo, Supartono.
2005 : Ilmu Budaya Dasar. Bogor : Ghalia Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar