Senin, 06 April 2015

IBD yang Berhubungan dengan prosa

Posted by TUGAS On 08.34 0 komentar

Ade Prayogy W
1TA04
Ilmu Budaya Dasar

TANGKUBAN PERAHU
Alkisah, tinggalah seorang raja yang bernama Prabu Sungging. Suatu hari raja membuang air seni pada sebuah daun, dan air seni tersebut diminum oleh seekor babi yang bernama Wayungyang. Dan kemudian babi tersebut mengandung anak dari sang raja. Beberapa bulan kemudian lahirlah seorang putri cantik dari rahim babi tersebut. Dan ditemukan oleh sang raja, kemudian diberi nama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis cantik, dia senang menenun. Suatu hari gulungan benangnya terjatuh, dan Dayang Sumbi membuat janji, apabila yang menemukan perempuan maka akan dijadikan saudara, dan apabila yang menemukan adalah laki-laki maka akan dijadikan suami. Ternyata yang menemukan gulungan kain itu adalah seekor anjing jantan, dan akhirnya Dayang Sumbi memenuhi janjinya, dan menikahi anjing jantan tersebut. Ternyata anjing tersebut menjelma menjadi seorang pemuda tampan yang bernama Tumang, dan akhirnya mereka menikah. Mereka dikaruniai seorang putra tampan yang di beri nama Sangkuriang.
Suatu hari Sangkuriang berburu dengan Tumang, tapi karena kesal tidak dapat buruan, Sangkuriang menyuruh Tumang yang mengejar rusa. Tumang diam saja, dan akhirnya Sangkuriang tak sengaja melepaskan anak panahnya ke kepala Tumang dan Tumang pun mati seketika. Kemudian Sangkuriang mengambil hati Tumang dan memberikannya kepada ibunya. Dayang Sumbi murka saat tahu Sangkuriang membunuh ayahnya, kemudian dia memukul kepala anaknya hingga berdarah. Sangkuriang melarikan diri dan merantau dihutan
20 tahun kemudian mereka bertemu dan jatuh cinta, karena Dayang Sumbi tetap awet muda, maka Sangkuriang tak mengenali bahwa dia adalah ibunya. Dayang Sumbi sadar bahwa Sangkuriang adalah anaknya, dan berusaha menghentikan pernikahan dengan mengajukan 2 syarat, yaitu agar sangkuriang membuat danau dan perahu dalam 1 malam. Sangkuriang menyanggupinya, dan ketika semuanya hampir selesai, Dayang Sumbi memperdayai Sangkuriang dengan menggelar kain merah hasil tenunannya di timur agar langit terlihat seolah seperti pagi hari. Sangkuriang tahu telah diperdayai dan akhirnya menjebol bendungan yang dia buat dan menendang perahunya hingga terbalik di gunung.

Nilai yang di dapat dari cerita ini :
1.      Nilai Kesenangan
Dari cerita ini pembaca dapat mendapat kesenangan tersendiri bagi para pembaca, pembaca dapat merasakan emosi yang digambarkan penulis.

2.      Nilai Informasi
Dari kisah ini pembaca dapat memahami informasi dari detail penulisan cerita, seperti pada penjelasan penggambaran kejadian terjadinya peristiwa tangkuban perahu.

3.      Nilai Warisan Budaya
Nilai warisan budaya yang di dapat dari kisah ini adalah tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di Jawa Barat.

4.      Nilai Keseimbangan Wawasan
Dari cerita ini dapat kita petik nilai keseimbangan wawasan bagaimana menjaga diri agar tidak menjadi orang yang keras kepala.  Karena akibatnya tidak baik untuk kita sendiri.


Sumber Cerita :

0 komentar:

Posting Komentar